a.
Berat jenis ruah
(bulk density) dan berat jenis mampat (tapped density)
Bulk density adalah massa
partikel yang menempati suatu unit volume tertentu. Bulk density merupakan parameter penting untuk proses pengembangan dan pembuatan sediaan padat. Sekarang digunakan dalam menentukan jumlah serbuk yang
dapat masuk
dalam ruang kompresi. Sedangkan tapped density adalah massa partikel yang menempati suatu
unit volume tertentu setelah adanya hentakan dalam periode waktu tertentu. Nilai tapped density umumnya lebih tinggi untuk partikel yang bentuknya teratur (misalnya: bola), dibandingkan dengan partikel berbentuk
tidak teratur seperti jarum. Distribusi ukuran partikel mempengaruhi sifat alir serbuk halus. Berat jenis ruah dan berat jenis mampat granul menggambarkan
porositas, kompresibilitas, dan sifat alir dari granul (Zhang et al.,2009).
b.
Distribusi
ukuran partikel
Ukuran granul dapat berkisar dari yang
sangat kasar dengan diameter sekitar 10 mm (1 cm), hingga sangat baik,
mendekati dimensi koloid dengan ukuran diameter kurang dari 1µm. Untuk menampilkan
ukuran partikel granul yang diberikan, United States Pharmacopecia
(USP) menggunakan istilah-istilah deskriptif yaitu sangat kasar, kasar, cukup
kasar, halus, dan sangat halus, yang terkait dengan proporsi bubuk yang mampu
melewati lubang saringan standar dari berbagai kehalusan dalam periode tertentu
ketika diberikan guncangan, umumnya dalam saringan shaker mekanis. Tabel I
menyajikan nomor mesh ayakan standar
dan ukuran lubang masing-masing mesh
ayakan tersebut yang dinyatakan dalam milimeter dan mikron. Ayakan untuk
pengujian dan pengukuran umumnya terbuat dari kawat kain tenun dari bahan
kuningan, perunggu, atau kawat lain yang cocok, yang tidak dilapisi atau
disepuh (Ansel et al., 2011).
Tabel 1. Daftar nomor mesh ayakan dan ukuran lubang ayakan (Ansel, et al., 2011)
Sieve
Number
|
Sieve
Opening
|
2,0
|
9,50 mm
|
3,5
|
5,60 mm
|
4,0
|
4,75 mm
|
8,0
|
2,36 mm
|
10,0
|
2,00 mm
|
20,0
|
850,00 µm
|
30,0
|
600,00 µm
|
40,0
|
425,00 µm
|
50,0
|
300,00 µm
|
60,0
|
250,00 µm
|
70,0
|
212,00 µm
|
80,0
|
180,00 µm
|
100,0
|
150,00 µm
|
120,0
|
125,00 µm
|
200,0
|
75,00 µm
|
230,0
|
63,00 µm
|
270,0
|
53,00 µm
|
325,0
|
45,00 µm
|
400,0
|
38,00 µm
|
c. Kandungan Lembab (Moisture
Content)
Kandungan lembab merupakan banyaknya kadar air yang ada didalam
suatu granulat. Kadar air serbuk maupun campuran serbuk sangat dipengaruhi oleh
kelembaban relatif lingkungan. Perubahan kelembaban relatif lingkungan dapat
meningkatkan kadar air partikel sehingga meningkatkan pula gaya kohesif
adhesif. Partikel yang memiliki kadar air tinggi akan mengganggu. Kandungan
lembab yang baik adalah 1-5% (Voight, 1994).
d. Waktu
Alir
Waktu alir adalah waktu
yang diperlukan serbuk atau granul untuk mengalir melalui corong. Sifat aliran
dipengaruhi oleh bentuk partikel dan ukuran partikel melalui gaya kohesi
diantara partikel. Sifat aliran ini dapat diperbaiki melalui bahan pelicin yang
menurunkan gesekan antar partikel. Uji dilakukan dengan menimbang 100 g granul,
dimasukkan kedalam alat penguji waktu alir yang berupa corong yang ditutup pada
lubang keluarnya. Penutup dibuka kemudian alat pencatat waktu dihidupkan sampai
semua serbuk atau granul keluar dari corong. Begitu semua granul keluar stopwatch dimatikan. Waktu yang
diperlukan untuk keluarnya serbuk atau granul dicatat sebagai waktu alirnya,
kemudiaan dihitung kecepatan alirnya sebagai banyaknya serbuk yang mengalir
tiap satuan waktu (Banker and Anderson, 1986). Kecepatan alir granul yang baik
adalah tidak kurang dari 10 gram perdetik untuk 100 gram granul (Parrot, 1971).
e.
Sudut Diam
Sudut diam adalah sudut
maksimum yang dibentuk permukaan serbuk dengan permukaan horizontal pada waktu
berputar. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30° biasanya menunjukkan
bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan
40° biasanya daya mengalirnya kurang baik (Banker and Anderson, 1986).
f. Uji
Pengetapan
Indeks pengetapan
granul ditentukan setelah dilakukan penghentakan terhadap sejumlah granul
sehingga diperoleh volume yang konstan. Pada saat volume konstan partikel
serbuk berada pada kondisi paling mampat. Sifat fisik massa granul yang baik
memiliki harga pengetapan lebih kecil dari 20% (Lachman et al.,
1994). Karakteristik laju alir serbuk dapat
dianalisis dan dikategorikan berdasarkan metode Index
Compressibility (Carr Index) dan Hausner Ratio. Nilai Carr
Index dan Hausner Ratio diperoleh
dari hasil pengukuran bulk density dan tapped
density serbuk. Kategori kemampuan laju alir serbuk dapat dilihat pada
Tabel II.
Tabel II Kategori Karakteristik Laju Alir Serbuk (Anonim, 2007)
Karakteristik
Aliran
|
Angle of
Repose (0)
|
Carr Index
(%)
|
Hausner
Ratio (%)
|
Excellent
|
25-30
|
≤ 10
|
1,00-1,11
|
Good
|
31-35
|
11-15
|
1,12-1,18
|
Fair
|
36-40
|
16-20
|
1,19-1,25
|
Passable
|
41-45
|
21-25
|
1,26-1,34
|
Poor
|
46-55
|
26-31
|
1,35-1,45
|
Very poor
|
56-65
|
31-37
|
1,46-1,59
|
Very very poor
|
>66
|
> 38
|
> 1,60
|
d. g. Kompaktibilitas
Uji kompaktibilitas dilakukan untuk mengetahui
kemampuan granul saling melekat menjadi massa yang kompak, digunakan mesin
tablet single punch dengan tekanan
yang diatur berdasarkan kedalaman punch
atas turun ke ruang die.
Kompaktibilitas ditunjukan dengan kekerasan tablet yang dihasilkan.
No comments:
Post a Comment