Powered By Blogger

Tuesday, March 31, 2015

Granul dan Uji-Ujinya

Rekan-rekan sejawat pasti tidak asing dengan istilah granul? ya, sebelum dicetak menjadi tablet maka bahan obat akan berbentuk granul terlebih dahulu. Tahuakah anda jika untuk menghasilkan tblet yang berkualitas harus dihasilkan granul dengan kualitas yang baik pula. Untuk mengetahui kualitas granul maka dipelukan serangkaian pengujian. Berikut pengujian yang perlu dilakukan pada granul :


a.    Berat jenis ruah (bulk density) dan berat jenis mampat (tapped density)
Bulk density adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume tertentu. Bulk density merupakan parameter penting untuk proses pengembangan dan pembuatan sediaan padat. Sekarang digunakan dalam menentukan jumlah serbuk yang dapat masuk dalam ruang kompresi.  Sedangkan tapped density adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume tertentu setelah adanya hentakan dalam periode waktu tertentu. Nilai tapped density umumnya lebih tinggi untuk partikel yang bentuknya teratur (misalnya: bola), dibandingkan dengan partikel berbentuk tidak teratur seperti jarum. Distribusi ukuran partikel mempengaruhi sifat alir serbuk halus. Berat jenis ruah dan berat jenis mampat granul menggambarkan porositas, kompresibilitas, dan sifat alir dari granul (Zhang et al.,2009).
b.   Distribusi ukuran partikel
Ukuran granul dapat berkisar dari yang sangat kasar dengan diameter sekitar 10 mm (1 cm), hingga sangat baik, mendekati dimensi koloid dengan ukuran diameter kurang dari 1µm. Untuk menampilkan ukuran partikel granul yang diberikan, United States Pharmacopecia (USP) menggunakan istilah-istilah deskriptif yaitu sangat kasar, kasar, cukup kasar, halus, dan sangat halus, yang terkait dengan proporsi bubuk yang mampu melewati lubang saringan standar dari berbagai kehalusan dalam periode tertentu ketika diberikan guncangan, umumnya dalam saringan shaker mekanis. Tabel I menyajikan nomor mesh ayakan standar dan ukuran lubang masing-masing mesh ayakan tersebut yang dinyatakan dalam milimeter dan mikron. Ayakan untuk pengujian dan pengukuran umumnya terbuat dari kawat kain tenun dari bahan kuningan, perunggu, atau kawat lain yang cocok, yang tidak dilapisi atau disepuh (Ansel et al., 2011).


                Tabel 1. Daftar nomor mesh ayakan dan ukuran lubang ayakan (Ansel, et al., 2011)
Sieve Number
Sieve Opening
2,0
9,50 mm
3,5
5,60 mm
4,0
4,75 mm
8,0
2,36 mm
10,0
2,00 mm
20,0
850,00 µm
30,0
600,00 µm
40,0
425,00 µm
50,0
300,00 µm
60,0
250,00 µm
70,0
212,00 µm
80,0
180,00 µm
100,0
150,00 µm
120,0
125,00 µm
200,0
75,00 µm
230,0
63,00 µm
270,0
53,00 µm
325,0
45,00 µm
400,0
38,00 µm
               
c.    Kandungan Lembab (Moisture Content)
Kandungan lembab merupakan banyaknya kadar air yang ada didalam suatu granulat. Kadar air serbuk maupun campuran serbuk sangat dipengaruhi oleh kelembaban relatif lingkungan. Perubahan kelembaban relatif lingkungan dapat meningkatkan kadar air partikel sehingga meningkatkan pula gaya kohesif adhesif. Partikel yang memiliki kadar air tinggi akan mengganggu. Kandungan lembab yang baik adalah 1-5% (Voight, 1994).


d.       Waktu Alir
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan serbuk atau granul untuk mengalir melalui corong. Sifat aliran dipengaruhi oleh bentuk partikel dan ukuran partikel melalui gaya kohesi diantara partikel. Sifat aliran ini dapat diperbaiki melalui bahan pelicin yang menurunkan gesekan antar partikel. Uji dilakukan dengan menimbang 100 g granul, dimasukkan kedalam alat penguji waktu alir yang berupa corong yang ditutup pada lubang keluarnya. Penutup dibuka kemudian alat pencatat waktu dihidupkan sampai semua serbuk atau granul keluar dari corong. Begitu semua granul keluar stopwatch dimatikan. Waktu yang diperlukan untuk keluarnya serbuk atau granul dicatat sebagai waktu alirnya, kemudiaan dihitung kecepatan alirnya sebagai banyaknya serbuk yang mengalir tiap satuan waktu (Banker and Anderson, 1986). Kecepatan alir granul yang baik adalah tidak kurang dari 10 gram perdetik untuk 100 gram  granul (Parrot, 1971).
e.      Sudut Diam
Sudut diam adalah sudut maksimum yang dibentuk permukaan serbuk dengan permukaan horizontal pada waktu berputar. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30° biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40° biasanya daya mengalirnya kurang baik (Banker and Anderson, 1986).
f.       Uji Pengetapan
Indeks pengetapan granul ditentukan setelah dilakukan penghentakan terhadap sejumlah granul sehingga diperoleh volume yang konstan. Pada saat volume konstan partikel serbuk berada pada kondisi paling mampat. Sifat fisik massa granul yang baik memiliki harga pengetapan lebih kecil dari 20% (Lachman et al., 1994). Karakteristik  laju  alir  serbuk  dapat  dianalisis  dan  dikategorikan berdasarkan  metode Index Compressibility  (Carr Index) dan Hausner Ratio. Nilai Carr Index dan Hausner Ratio  diperoleh  dari  hasil  pengukuran bulk density dan tapped density serbuk. Kategori kemampuan laju alir serbuk dapat dilihat pada Tabel II.
Tabel II Kategori Karakteristik Laju Alir Serbuk (Anonim, 2007)
Karakteristik Aliran
Angle of Repose (0)
Carr Index (%)
Hausner Ratio (%)
Excellent
25-30
≤ 10
1,00-1,11
Good
31-35
11-15
1,12-1,18
Fair
36-40
16-20
1,19-1,25
Passable
41-45
21-25
1,26-1,34
Poor
46-55
26-31
1,35-1,45
Very poor
56-65
31-37
1,46-1,59
Very very poor
>66
> 38
> 1,60

d.                    g. Kompaktibilitas
     Uji kompaktibilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan granul saling melekat menjadi massa yang kompak, digunakan mesin tablet single punch dengan tekanan yang diatur berdasarkan kedalaman punch atas turun ke ruang die. Kompaktibilitas ditunjukan dengan kekerasan tablet yang dihasilkan.

Azithromycin, Antibiotik yang digunakan untuk terapi covid

Azithromycin merupakan antibiotik golongan makrolida yang memiliki mekanisme kerja dengan mengikat subunit ribosom 50S pada mikroorganisme y...