Powered By Blogger

Wednesday, November 30, 2016

Pengolahan Limbah Sitostatika Farmasi

Pengelolaan limbah sitostatika
Pengelolaan limbah dari sisa buangan pencampuran sediaan sitoatatika (seperti: bekas ampul,vial, spuit, needle,dll) harus dilakukan sedemikian rupa hingga tidak menimbulkan bahaya pencemaran terhadap lingkungan. Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).
b.   Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup. Untuk bendabenda tajam seperti spuit, vial, ampul, tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain tempatkan dalam kantong berwarna (standar internasional warna ungu) dan berlogo sitostatika
c.    Beri label peringatan (Gambar 2) pada bagian luar wadah.
d.   Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup.
e.    Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ÂșC.
f.    Cuci tangan.

Limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.
3. Jenis-Jenis limbah Rumah Sakit
Jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi bagian sebagai berikut ini :
 a. Limbah klinik
Limbah klinik yaitu Limbah yang dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staf Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai resiko tinggi. Contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkusyang kotor, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urine dan produk darah.
b. Limbah Patologi
Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diautoclaf sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label biohazard.
c. Limbah bukan klinik
Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan menbuangnya.
d. Limbah dapur
Mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai serangga seperti kecoa, kutu dan hewan pengerat seperti tikus merupakan gangguan bagi staf maupun pasien di Rumah Sakit.
e. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
f. Limbah Farmasi
Limbah farmasi merupakan salah satu jenis sampah medis atau merupakan sampah berbahaya yang pengelolaannya harus diperhatikan. Beberapa contoh sampah farmasi adalah obat – obatan,vaksin,serum,yang tidak digunakan lagi,botol obat yang beresidu, dll.Limbah farmasi dapat berupa senyawa kimia toksik maupun non toksik, baik dalam bentuk padat, cair, maupun uap.
Teknik Pengolahan limbah farmasi
1. Pengolahan Limbah Farmasi Berjumlah Kecil
a. Pembuangan Landfill
b. Encapsulation
c. Pemendaman yang aman di wilayah rumah sakit
d. Pembuangan ke saluran pembuangan atau selokan
f. Insenerasi
2.  Pengolahan Limbah Farmasi Berjumlah Besar
a. Encapsulation

b. Insenerasi

Azithromycin, Antibiotik yang digunakan untuk terapi covid

Azithromycin merupakan antibiotik golongan makrolida yang memiliki mekanisme kerja dengan mengikat subunit ribosom 50S pada mikroorganisme y...