Powered By Blogger

Wednesday, November 1, 2017

Mengenal Kanker Paru, Gejala Penyebab dan Pengobatannya


Penyakit Kanker atau Cancer akhir-akhir menjadi perhatian bagi semua pihak. Salah satu kanker yang seringkali diperbincangkan adalah kanker paru. Perlu dikatahui bahwa kanker paru terjadi apabila terdapat pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali di organ paru-paru. Para perokok aktif atau pasif umumnya sangat rentan terserang oleh kanker paru, bahkan menurut data 85% penderita kanker paru disebabkan oleh merokok. Sehingga menghentikan aktivitas merokok secepat mungkin diketahui bisa mencegah pertumbuhan sel kanker.  Selain rokok paparan arsenik, polusi udara dan radiasi juga dapat menyebabkan kanker paru meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. 


Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menyebabkan gejala apa pun. Gejala hanya akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai suatu tahap tertentu. Berikut ini adalah gejala-gejala utama yang akan dialami penderita kanker paru-paru, di antaranya:
  • Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada.
  • Mengalami kelelahan tanpa alasan.
  • Pembengkakan pada muka atau leher.
  • Sakit pada tulang, bisa pada bahu, lengan atau tangan.
  • Berat tubuh menurun.
  • Kehilangan selera makan.
  • Suara menjadi serak.
  • Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu.
  • Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung.
Dalam menilai gejala tersebut mengarah pada kanker atau tidak perlu dilakukan serangkaian tes yang akan menunjukkan bahwa pasien memang menderita kanker, berikut tes yang perlu dilakukan :
  • Pemeriksaan dahak. Dahak yang kita keluarkan saat batuk dapat diperiksa di laboratorium dengan mikroskop. Terkadang pemeriksaan ini bisa digunakan untuk melihat apakah terdapat sel-sel kanker di dalam paru-paru.
  • Tes pencitraan. Diagnosis pertama untuk kanker paru-paru biasanya menggunakan X-ray. Pencitraan X-ray dari paru-paru bisa memperlihatkan tumor yang ada. Jika dari X-ray dicurigai terdapat kanker paru-paru, tes lanjutan perlu dilakukan untuk memastikannya.
  • CT Scan bisa memperlihatkan abnormal kecil yang tidak bisa terlihat dengan X-ray. Dengan memanfaatkan CT scan, pencitraan yang lebih jelas dan detail bisa didapatkan.
  • PET-CT Scan bisa memperlihatkan lokasi sel kanker yang aktif. Pencitraan ini biasa dilakukan jika hasil pemeriksaan dengan CT Scan menunjukkan terdapat sel kanker pada stadium awal.
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan paru-paru. Prosedur ini dilakukan setelah tes pencitraan dan memperlihatkan bahwa terdapat sel kanker pada bagian dada. Dokter akan mengambil sampel sel jaringan dari dalam paru-paru.
Stadium Kanker Paru-paru
  • Stadium 1. Kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya. Besarnya tumor pada tahap ini masih di bawah 5 cm.
  • Stadium 2. Tumor  berukuran lebih dari 5 cm. Namun berapapun ukurannya, tumor dapat dikatakan memasuki stadium 2 apabila kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya, otot dan jaringan di sekitarnya, dan saluran pernafasan (bronkus), kanker menyebabkan paru-paru kolaps (mengerut), terdapat lebih dari satu tumor berukuran kecil dalam satu paru-paru.
  • Stadium 3. Pada tahap ini, ada sel kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening yang berada jauh dari paru-paru atau kanker menyerang bagian tubuh penting lainnya seperti esofagus (kerongkongan), trakea, atau pembuluh darah utama di jantung.
  • Stadium 4. Kanker sudah menyebar ke kedua paru-paru atau organ tubuh lain yang jauh dari paru-paru seperti otak dan hati. Selain itu, dapat dikategorikan stadium 4 apabila kanker menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru.
Pengobatan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan memperhatikan ukuran, jenis dan stadium kanker serta kondisi penderita.
  1. Operasi Pengangkatan Kanker Paru-Paru. Ada 3 operasi pengangkatan untuk mengobati kanker paru. Wedge Resection  yaitu pengangkatan jaringan kecil pada paru karena ukuran tumor yang kecil. Lobektomi  adalah pengangkatan seluruh bagian lobus dalam paru-paru. Lobus adalah bagian  paru-paru yang memiliki batas jelas. Dan yang terakhir adalah pneumonektomi  adalah pengangkatan satu sisi paru-paru secara keseluruhan, operasi ini dilakukan bisa sel kanker sudah menyebar ke satu sisi secara menyeluruh.
  1. Radioterapi dilakukan dengan menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker, dilakukan setelah operasi. Radioterapi memiliki efek yang beragam di antaranya adalah batuk hingga mengeluarkan dahak bercampur darah, sakit pada bagian dada, kerontokan pada bulu dada, sering merasa lelah, kulit memerah dan kesulitan menelan.
  1. Kemoterapi. Pengobatan kemoterapi dilakukan secara berkala dalam waktu beberapa minggu atau bulan dengan diselingi istirahat untuk memulihkan diri. Prosedur penanganan memakai obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, serta menghambat penyebarannya. Kemoterapi juga dilakukan sebelum operasi dengan tujuan untuk membuat sel kanker menyusut sehingga mudah diangkat, dilakukan pasca operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa, serta meredakan rasa sakit dan mengurangi gejala kanker.
  1. Terapi Fotodinamik. Terapi yang digunakan pada pasien dengan stadium awal yang menolak pembedahan. Caranya dilakukan dengan memasukkan tabung pipih pada lokasi tumor kemudian sinar laser akan ditembakkan untuk menghancurkan sel kanker.
  1. Terapi biologis. Langkah pengobatan ini merupakan alternatif dari kemoterapi. Terapi ini menggunakan obat-obatan seperti erlotinib dan gefitinib yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Terapi ini biasa direkomendasikan bagi mereka yang mengidap kanker paru-paru non-sel kecil yang telah menyebar sehingga sulit untuk diobati dengan radioterapi atau operasi
  1. Kryoterapi. Tindakan medis ini dapat dilakukan jika kanker sudah mulai menyumbat saluran udara. Alat bernama kryoprobe akan diletakkan pada tumor, kemudian menghasilkan suhu sangat dingin. Suhu dingin tersebut akan menyusutkan tumor.
  1. Ablasi Radiofrekuensi. merupakan jenis pengobatan untuk menangani kanker paru-paru sel kecil yang dapat didiagnosis pada stadium awal. Dokter akan menggunakan CT Scanner untuk mengarahkan jarum ke tumor. Setelah jarum tersebut menusuk tumor, gelombang radio akan dialirkan pada jarum. Panas yang dihasilkan gelombang radio akan membunuh sel kanker. Komplikasi yang umumnya terjadi setelah tindakan ablasi radiofrekuensi adalah munculnya kantung udara yang terperangkap antara lapisan dalam dan luar paru-paru. 
x

No comments:

Post a Comment

Azithromycin, Antibiotik yang digunakan untuk terapi covid

Azithromycin merupakan antibiotik golongan makrolida yang memiliki mekanisme kerja dengan mengikat subunit ribosom 50S pada mikroorganisme y...